Kamis, 02 Mei 2013

Sejarah Penemuan Mesin Cetak - Mesin cetak adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggandakan tiruan dokomen menggunakan huruf cetak yang bergerak. Mesin cetak pertama kali ditemukan oleh Johannes Guttenberg (Mainz, Jerman).
Beberapa menyebutkan bahwa mesin cetak adalah penemuan terbesar sepanjang 2.000 tahun terakhir. Mesin cetak dapat mencetak tiruan dokumen lebih banyak hanya dalam beberapa minggu ketimbang yang tadinya diproduksi dengan tangan seumur hidup. Mesin cetak membuat masyarakat melek huruf dan memungkinkan adanya pendidikan.
Sejarah Penemuan Mesin Cetak
source : leafletprinting.co.uk
















Revolusi ilmu pengetahuan bergantung kepada adanya banyak ilmuwan yang merekam dan menyebarkan penemuan mereka. Mesin cetak memungkinkan para ilmuwan dan fisikawan untuk membaca dokumen penemuan dari para penemu sebelumnya. Mesin cetak telah melakukan perubahan yang signifikan dan fundamental dalam struktur, pemikiran, dan aktivitas keseharian masyarakat.

Sejarah Penemuan Mesin Cetak

Menyalin dokumen selalu menjadi pekerjaan tangan (biasanya dikerjakan oleh para pendeta). Buku-buku diproduksi dengan sulit dan perlahan serta harganya juga yang terlalu mahal. Lebih buruknya lagi, salinan yang dibuat oleh tangan mudah melakukan kesalahan. Setiap salinan baru bisa dipastikan adanya kesalahan.
Jawaban dari masalah tersebut adalah cetakan. Cetakan dimulai di negri the great wall China. Pada tahun 1040, Pi Sheng menemukan cetakan dengan menggunakan huruf-huruf cetak aslinya terbuat dari semacam tanah. Pi Sheng adalah penemu sebenarnya dari huruf cetak yang bisa bergerak. Lebih mengesankanya lagi, Barat hanya mampu membuat cetakan yang mencetak dengan 26 huruf, sementara Pi Sheng telah membuat lebih dari 5.000 huruf China untuk cetakanya dari tanah.
Pada tahun 1403, King Htai Tjong dari Korea menemukan huruf cetak logam (lebih kokoh dan lebih efisien daripada cetakan dari tanah karya Pi Sheng). Tapi dia belum mengembangkan sistem cetak menggunakan huruf cetakanya tersebut.
Bagaimana Mesin Cetak Ditemukan?

Belum jelas bagaimana Johannes Guttenberg menemukan dan bagaimana dia merakit dari yang lain yang sudah ada. Sejarawan percaya bahwa dia yang mengembangkan mesin cetak di dunia dan percaya bahwa dia telah menemukan sebuah teknologi baru.
Guttenber lahir di kota yang indah, Mainz, Jerman. Sekitar tahun 1440, mendekati usianya yang ke-50, dia mulai mengembangkan idenya tentang mesin cetak. Dia menghabiskan waktu sampai satu dekade ke depan untuk pemecahan tiga kebutuhan mendasar dari mesin cetak.
  • Pertama, dia butuh alat penekan. Guttenberg membuat model alat penekan dari alat penekan berat yang biasa digunakan untuk memeras buah zaitun. Dia memodifikasi dan memperkuat kembali penekan sehingga dia dapat menekan ke bawh mendatar melewati keseluruhan halaman dengan mudah. 
  • Kedua, dia membutuhkan tinta. Para pendeta dan pelukis biasa menggunakan tinta air. Guttenberg berkonsultasi dengan pelukasi terkenal (termasuk Van Dyke) dan memutuskan menggunakan tinta berminyak yang biasa dipakai para pelukis dan warna pigmen baru yang telah diujicobakan para pelukis. Dengan tinta baru ini, Guttenberg mendapatkan garis-garis lebih tajam dan cetakan lebih tebal daripada tinta air.
  • Terakhir, Guttenberg membutuhkan logam cetakan yang bergerak. Cetakan logam Guttenberg adalah sumbangan terbesar dalam dunia percetakan. Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melakukan percobaan dengan berbagai jenis logam, mencari logam yang mempunyai titik lebih rendah sehingga mampu mencetak huruf-huruf dengan mudah. Akan tetapi, logam ini juga harus kuat untuk bisa menahan tekanan dan menghasilkan ribuan cetakan. Pada tahun 1450, dia telah mantap memilih campuran timah denga perak dengan sedikit antimoni.
Sekitar tahun 1452, mesin cetak Guttenberg sudah siap bekerja. Dia meminjam 800 Gulden untuk membeli kertas, tinta pigem, minyak, timah, perak, antimoni, dan kebutuhan yang lain. Dia memulai mencetak buku pertamanya yang berjudul The Great 42 Line Bibel Guttenberg (42 merujuk pada nomor dari garis pada teks setiap halaman). Ketika halaman pertama telah siap dan diuji cetak untuk memastikan bahwa semua huruf-hurufnya telah genap dan tinta pada kekentalan yang benar, maka dia mulai mencetak 300 salinan halaman tersebut.
Halaman pertama selesai. Guttenberg kemudian membongkar 3.000 sampai 4.000 huruf dari halaman tersebut. Dia membersihkan dan membuang huruf-huruf yang tidak sesuai ke dalam peti. Sekarang dia telah siap kerja mencetak halaman kedua. Proses ini diulangi 1.282 kali dan memakan tidak tahun untuk mencetak tiap halaman dari 300 salinan pada Bibelnya. Salinan ini jika dikerjakan manual dengan tangan akan selesai selama 1.200 tahun, waktu yang sangat lama bukan.
Apa yang Terjadi Kemudian?

Sejarah Penemuan Mesin Cetak
Johannes Guttenberg
Bibel guttenberg tak hanya buku pertama yang dicetak di Eropa dengan logam cetakan bergerak. Ini adalah cetakan yang bagus sekali, sebaik yang diproduksi sekarang ini. Proses Guttenberg bertahan, tidak tergantikan, dan tidak diperbaharui selama tiga setengah abad. Ini adalah kesaksian dari kualitas kerja dari seorang Johannes Guttenberg.
Sebelum Guttenberg menyelesaikan mencetak bibelnya, dia harus kehilangan tokonya dan seluruh peralatanya untuk membayar hutan kepada Johannes Fust, sebab Guttenberg belum bisa membayar hutang 2.000 gulden. Guttenberg meninggal pada tahun 1467. Dia seseorang yang miskin, dilupakan, dan diabaikan oleh masyarakatnya. Penemuan Guttenberg mengubah dunia yang harus akan informasi dan bacaan. 45 tahun kemudian, lebih dari 500 penerbit menggunakan mesin cetak Guttenberg dan mencetak lebih dari 1 miliar buku.
Sekarang mesin cetak tangan digantikan oleh komputer dan teknologi fotocopy. Penemuan teknologi Guttenberg kini hanyalah kenangan luar biasa yang terpendam.
  • Fakta Penemuan

Bibel Guttenberg yang asli masih sangat bernilai dan merupakan buku yang ternilai di dunia. Bau-baru ini salinanya yang masih bertahan terjual seharga 2 juta dollas US$.
Demikian informasi tentang Sejarah Penemuan Mesin Cetak, semoga bermanfaat, dan menambah wawasan kita semua tentang penemuan-penemuan terbesar sepanjang sejarah, serta jangan lupakan jasa-jasa para ilmuwan dan penemu, karena kalau tidak ada mereka, Dunia tidak akan seperti sekarang ini.


Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!