Sejarah Penemuan Mesin Cetak -
Mesin cetak adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggandakan tiruan
dokomen menggunakan huruf cetak yang bergerak. Mesin cetak pertama kali
ditemukan oleh Johannes Guttenberg (Mainz, Jerman).
Beberapa menyebutkan bahwa mesin cetak adalah penemuan terbesar
sepanjang 2.000 tahun terakhir. Mesin cetak dapat mencetak tiruan
dokumen lebih banyak hanya dalam beberapa minggu ketimbang yang tadinya
diproduksi dengan tangan seumur hidup. Mesin cetak membuat masyarakat
melek huruf dan memungkinkan adanya pendidikan.
source : leafletprinting.co.uk |
Revolusi ilmu pengetahuan bergantung kepada adanya banyak ilmuwan yang
merekam dan menyebarkan penemuan mereka. Mesin cetak memungkinkan para
ilmuwan dan fisikawan untuk membaca dokumen penemuan dari para penemu
sebelumnya. Mesin cetak telah melakukan perubahan yang signifikan dan
fundamental dalam struktur, pemikiran, dan aktivitas keseharian
masyarakat.
Sejarah Penemuan Mesin Cetak
Menyalin dokumen selalu menjadi pekerjaan tangan (biasanya dikerjakan
oleh para pendeta). Buku-buku diproduksi dengan sulit dan perlahan serta
harganya juga yang terlalu mahal. Lebih buruknya lagi, salinan yang
dibuat oleh tangan mudah melakukan kesalahan. Setiap salinan baru bisa
dipastikan adanya kesalahan.
Jawaban dari masalah tersebut adalah cetakan. Cetakan dimulai di negri the great wall China.
Pada tahun 1040, Pi Sheng menemukan cetakan dengan menggunakan
huruf-huruf cetak aslinya terbuat dari semacam tanah. Pi Sheng adalah
penemu sebenarnya dari huruf cetak yang bisa bergerak. Lebih
mengesankanya lagi, Barat hanya mampu membuat cetakan yang mencetak
dengan 26 huruf, sementara Pi Sheng telah membuat lebih dari 5.000 huruf
China untuk cetakanya dari tanah.
Pada tahun 1403, King Htai Tjong dari Korea menemukan huruf cetak logam
(lebih kokoh dan lebih efisien daripada cetakan dari tanah karya Pi
Sheng). Tapi dia belum mengembangkan sistem cetak menggunakan huruf
cetakanya tersebut.
Bagaimana Mesin Cetak Ditemukan?
Belum jelas bagaimana Johannes Guttenberg menemukan dan bagaimana dia
merakit dari yang lain yang sudah ada. Sejarawan percaya bahwa dia yang
mengembangkan mesin cetak di dunia dan percaya bahwa dia telah menemukan
sebuah teknologi baru.
Guttenber lahir di kota yang indah, Mainz, Jerman. Sekitar tahun 1440,
mendekati usianya yang ke-50, dia mulai mengembangkan idenya tentang
mesin cetak. Dia menghabiskan waktu sampai satu dekade ke depan untuk
pemecahan tiga kebutuhan mendasar dari mesin cetak.
- Pertama, dia butuh alat penekan. Guttenberg membuat model alat penekan dari alat penekan berat yang biasa digunakan untuk memeras buah zaitun. Dia memodifikasi dan memperkuat kembali penekan sehingga dia dapat menekan ke bawh mendatar melewati keseluruhan halaman dengan mudah.
- Kedua, dia membutuhkan tinta. Para pendeta dan pelukis biasa menggunakan tinta air. Guttenberg berkonsultasi dengan pelukasi terkenal (termasuk Van Dyke) dan memutuskan menggunakan tinta berminyak yang biasa dipakai para pelukis dan warna pigmen baru yang telah diujicobakan para pelukis. Dengan tinta baru ini, Guttenberg mendapatkan garis-garis lebih tajam dan cetakan lebih tebal daripada tinta air.
- Terakhir, Guttenberg membutuhkan logam cetakan yang bergerak. Cetakan logam Guttenberg adalah sumbangan terbesar dalam dunia percetakan. Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melakukan percobaan dengan berbagai jenis logam, mencari logam yang mempunyai titik lebih rendah sehingga mampu mencetak huruf-huruf dengan mudah. Akan tetapi, logam ini juga harus kuat untuk bisa menahan tekanan dan menghasilkan ribuan cetakan. Pada tahun 1450, dia telah mantap memilih campuran timah denga perak dengan sedikit antimoni.
Sekitar tahun 1452, mesin cetak Guttenberg sudah siap bekerja. Dia
meminjam 800 Gulden untuk membeli kertas, tinta pigem, minyak, timah,
perak, antimoni, dan kebutuhan yang lain. Dia memulai mencetak buku
pertamanya yang berjudul The Great 42 Line Bibel Guttenberg (42 merujuk
pada nomor dari garis pada teks setiap halaman). Ketika halaman pertama
telah siap dan diuji cetak untuk memastikan bahwa semua huruf-hurufnya
telah genap dan tinta pada kekentalan yang benar, maka dia mulai
mencetak 300 salinan halaman tersebut.
Halaman pertama selesai. Guttenberg kemudian membongkar 3.000 sampai
4.000 huruf dari halaman tersebut. Dia membersihkan dan membuang
huruf-huruf yang tidak sesuai ke dalam peti. Sekarang dia telah siap
kerja mencetak halaman kedua. Proses ini diulangi 1.282 kali dan memakan
tidak tahun untuk mencetak tiap halaman dari 300 salinan pada Bibelnya.
Salinan ini jika dikerjakan manual dengan tangan akan selesai selama
1.200 tahun, waktu yang sangat lama bukan.
Apa yang Terjadi Kemudian?
Johannes Guttenberg |
Bibel guttenberg tak hanya buku pertama yang dicetak di Eropa dengan
logam cetakan bergerak. Ini adalah cetakan yang bagus sekali, sebaik
yang diproduksi sekarang ini. Proses Guttenberg bertahan, tidak
tergantikan, dan tidak diperbaharui selama tiga setengah abad. Ini
adalah kesaksian dari kualitas kerja dari seorang Johannes Guttenberg.
Sebelum Guttenberg menyelesaikan mencetak bibelnya, dia harus kehilangan
tokonya dan seluruh peralatanya untuk membayar hutan kepada Johannes
Fust, sebab Guttenberg belum bisa membayar hutang 2.000 gulden.
Guttenberg meninggal pada tahun 1467. Dia seseorang yang miskin,
dilupakan, dan diabaikan oleh masyarakatnya. Penemuan Guttenberg
mengubah dunia yang harus akan informasi dan bacaan. 45 tahun kemudian,
lebih dari 500 penerbit menggunakan mesin cetak Guttenberg dan mencetak
lebih dari 1 miliar buku.
Sekarang mesin cetak tangan digantikan oleh komputer dan teknologi
fotocopy. Penemuan teknologi Guttenberg kini hanyalah kenangan luar
biasa yang terpendam.
- Fakta Penemuan
Bibel Guttenberg yang asli masih sangat bernilai dan merupakan buku yang
ternilai di dunia. Bau-baru ini salinanya yang masih bertahan terjual
seharga 2 juta dollas US$.
Demikian informasi tentang Sejarah Penemuan Mesin Cetak, semoga
bermanfaat, dan menambah wawasan kita semua tentang penemuan-penemuan
terbesar sepanjang sejarah, serta jangan lupakan jasa-jasa para ilmuwan
dan penemu, karena kalau tidak ada mereka, Dunia tidak akan seperti
sekarang ini.
0 komentar:
Posting Komentar